Wednesday, December 16, 2009

Pengaruh dan Godaan IBLIS kepada orang iman


Assalamu'alaikum. ..


Konco-konco...kali ini penjelasan mengenai pengaruh dan godaan iblis kepada orang iman, yaitu kelemahan2 kita yang di masuki oleh iblis untuk menggoda manusia. Sebelumnya mohon maaf kalo tulisan ini terlalu panjang.

Tempat-tempat Masuknya Syetan ((مداخل الشيطان Syetan masuk ke dalam diri seseorang untuk merusak dan menyesatkan itu melalui beberapa hal yaitu:

1. الْجَهْلُ : kebodohan

Kebodohan itu mematikan hati dan membutakan penglihatan sehingga orang yang bodoh itu tidak mengerti mana yang halal-haram, haq-batal, surga-neraka. Untuk itu Alloh melarang menjadi orang yang bodoh. Alloh berfirman :
وَلَوْ شَاءَ اللهُ لَجَمَعَهُمْ عَلَى الْهُدى فَلاَ تَكُوْنَنَّ مِنَ الْجَاهِلِيْنَ * سورة الأنعام ٣٥
“Dan jika Alloh menghendaki, niscaya Alloh mengumpulkan mereka di atas petunjukNya, maka jangan sekali-sekali kalian menjadi orang yang bodoh.“


2. الْغَضَبُ : marah

Marah itu termasuk tempat masuknya syetan yang besar dan perangkapnya. Hati orang yang marah dipenuhi rasa dengki, iri hati, menyimpan dendam terhadap orang yang dimarahi.
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ r إِنِّى لأَعْلَمُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا لَذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ * رواه البخارى
“Bersabda Rasululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam : sesungguhnya aku mengerti satu kalimat yang kalau dia mengucapkannya niscaya hilang marah yang ia temui yaitu :

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
3. حُبُّ الدُّنْيَا : cinta dunia

Sesungguhnya syetan telah menghiasi dunia dengan gebyarnya dalam hati kebanyakan manusia sehingga mereka condong pada dunia dan merasa senang dengan dunia, mereka berlomba-lomba mencari dunia dengan sungguh-sungguh, dunia dijadikan tujuannya. Maka Iblis pun memanfaatkan sedemikian rupa sehingga manusia menjadi sesat.
إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ r قَالَ فَوَ اللهِ مَا الْفَقْرُ أَخْشى عَلَيْكُمْ وَلَكِنْ أَخْشى أَنْ تُبْسَطَ الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوْهَا فَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ * رواه البخارى
“Sesungguhnya Rosullulloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda : demi Alloh, bukan fakir yang aku khawatirkan, tetapi aku khawatir terhadap dunia yang dibentangkan kepada kalian seperti telah dibentangkan kepada manusia sebelum kalian, maka kalian berlomba mendapatkannya seperti mereka berlomba-lomba untuk mendapatkannya, lantas dunia merusak kalian seperti halnya telah merusak mereka.”


4. طُوْلُ اْلأَمَلِ : panjang angan-angan.

Seorang hamba jika panjang angan-angannya, dia akan melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh dan cenderung tidak memperdulikan waktu, dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai apa yang diangan-angan oleh hatinya, meramalkan dunia dengan berbagai macam usahanya dan akan merobohkan sendi-sendi kepentingan akhiratnya. Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ r يَقُوْلُ لاَ يَزَالُ قَلْبُ الْكَبِيْرِ شَابًا فِى اثْنَـتَيْنِ فِى حُبِّ الدُّنْيَا وَطُوْلِ اْلأَمَلِ * رواه البخارى
“Dari Abi Huroirah berkata : aku mendengar Rasululloh bersabda : tidak henti-hentinya hati orang tua itu tetap muda dalam dua hal yaitu dalam cinta terhadap dunia dan panjangnya angan-angan.”


5. الْحِرْصُ : keinginan

Syetan masuk ke dalam diri seseorang itu melalui keinginannya, dengan keinginannya yang tidak terkontrol maka seseorang bisa rusak agamanya. Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلاَ فِى غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَرَفِ لِدِيْنِهِ * رواه الترمذى
“Tidak ada dua srigala yang lapar yang dilepas di tengah-tengah kambing itu lebih merusak pada kambing, daripada keinginan seseorang pada harta dan pangkat (dunia) lebih merusak pada agamanya.” Maksudnya keinginan seseorang terhadap harta dan pangkat dunia itu lebih merusak agama daripada dua srigala lapar yang ada di tengah-tengah kambing, merusak pada kambing.


6. الْبُخْلُ : kikir

Syetan menakut-nakuti manusia dengan dibayang-bayangi kefakiran supaya seseorang tidak mau infaq, shodaqoh, zakat atau ngebosi kelancaran agama. Alloh berfirman :
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلاً وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ * البقرة ٢٦٨
“Setan menjanjikan kefakiran kepadamu dan menyuruh yang jahat, dan Alloh menjanjikan kepadamu pengampunan dan keutamaan dariNya, Alloh itu maha luas rezekinya dan maha mengetahui.”


7. الْكِبْرُ : sombong

Sombong termasuk tempat masuknya syetan, dengan sombong syetan membawa manusia untuk menolak yang haq dan tetap dalam kebatilan, akhirnya seseorang menjadi orang yang hina, asor, jatuh, mati masuk neraka.


8. حُبُّ الْمَدْحِ : senang dipuji

Jika seseorang itu senang dipuji atas perbuatannya yang baik maka syetan akan meneruskan rasa senang dipuji itu sampai timbul ujub terhadap dirinya, merasa pol sendiri, meremehkan orang lain.

9. الرِّيَاءُ : pamer

Sesungguhnya riya` (pamer) itu salah satu pintu dari beberapa pintu dimana syetan masuk dari padanya ke dalam hati seseorang, maka dari itu wajib bagi seorang muslim yang menginginkan mendapat surga dan selamat dari neraka untuk menyaring hatinya jangan sampai ada niat yang berubah dari karena Alloh menjadi karena selain Alloh (salah niat).


10. الْعُجْبُ : merasa pol sendiri.

Merasa pol sendiri itu bisa timbul karena dia orang yang sehat jarang sakit, orang yang kuat jarang kalah dengan teman-temannya, orang yang cerdas, cerdik, pandai menyelesaikan masalah yang sulit. Merasa pol sendiri bisa juga timbul karena dia turunan bangsawan atau turunan Hasan Husein, padahal Nabi bersabda :
يَا فَاطِمَةُ إِعْمَلِى فَإِنِّى لاَ أُغْنِى عَنْكِ مِنَ اللهِ شَيْئًا * رواه البخارى و مسلم
“Wahai Fatimah beramallah (sendiri), karena aku tidak mencukupi kamu dari Alloh sedikitpun.” Ada lagi orang yang ujub karena merasa banyak anak, keluarga, famili, banyak harta.


11. الْجَزَعُ وَالْهَلَعُ : susah gelisah yang berkepanjangan.

Susah, gelisah, menyesali keadaan, selalu mengingat-ingat kepada musibah yang menimpa dirinya, meratapi kesusahan yang datang bertubi-tubi adalah merupakan salah satu tempat masuknya syetan agar manusia menggerutu terhadap qodar yang ada kemudian menjadi putus asa dan kufur akhirnya mati masuk neraka. Maka dari itu adanya musibah, kesusahan-kesusahan , kegelisahan- kegelisahan, supaya dihadapi dengan sabar, istirja’ dan yakin bahwa Alloh akan mengganti yang lebih baik. Nabi bersabda :
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبُ مِنْهُ * رواه البخارى
“Barang siapa yang Alloh menghendaki akan mendapatkan yang lebih baik maka Alloh memusibahi kepadanya.”
مَا يُصِيْبَ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حَزَنٍ وَلاَ أَذَى وَلاَ غَمٍ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ * رواه البخارى
“Tidak menimpa kepada seorang muslim dari kepayahan, sakit, susah, sedih dan sesuatu yang menyakiti sehingga duri yang mengenainya kecuali Alloh pasti melebur dosa-dosanya.”


12. إِتِّبَاعُ الْهَوَى : mengikuti hawa nafsu

Mengikuti hawa nafsu juga termasuk tempat masuknya syetan dalam menyesatkan manusia. Alloh berfirman :
وَلاَ تَتَّبِعِ الْهَوى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيْلِ اللهِ ... الاية * سورة ص ٢٦
“Dan jangan kamu ikuti hawa nafsu maka ia akan menyesatkan dari jalan Alloh.”
وَرُوِىَ أَنَّ إِبْلِيْسَ قَالَ : أَهْلَكْتُهُمْ بِالذُّنُوْبِ فَأَهْلَكُوْنِى بِاْلإِسْتِغْفَارِ فَلَمَّا رَأَيْتُ ذلِكَ أَهْلَكْتُهُمْ بِاْلأَهْوَاءِ فَهُمْ يَحْسَبُوْنَ أَنَّهُمْ مُهْتَدُوْنَ فَلاَ يَسْتَغْفِرُوْنَ *
“Telah diriwayatkan sesungguhnya Iblis berkata : aku telah merusak mereka dengan dosa-dosa maka mereka merusak kepadaku dengan istighfar, maka ketika aku melihat yang demikian akupun merusak mereka dengan hawa nafsu maka mereka menyangka dapat petunjuk lantas mereka tidak istighfar.”
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ r : إِنَّمَا أَحْشَى عَلَيْكُمْ شَهَوَاتِ الْغَيِى فِى بُطُوْنِكُمْ وَفُرُوْجِكُمْ وَمُضِلاَّتِ الْهَوَى * رواه احمد
“Sesungguhnya aku khawatir kepada kalian terhadap keinginan-keinginan yang sesat dalam perut kalian dan farji kalian dan hawa nafsu yang menyesatkan.”


13. سُوْءُ الظَّنِ: sangka buruk

Suudhon juga merupakan tempat masuknya syetan ke dalam diri seseorang agar satu dengan yang lain saling curiga mencurigai hingga timbul pertikaian, perselisihan, perkelahian antar sesama muslim sehingga kerukunan dan kekompakan sebagai ciri khas orang iman bisa rusak. Untuk itu kita jangan sampai berbuat suudhon. Alloh berfirman :
إِجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِنَ الظَّنِ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلاَ تَجَسَّسُوْا وَلاَ يغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ... الاية * سورة الحجرات ١٢
“Jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain dan jangan bergunjing sebagian dari kalian terhadap sebagiannya.”


14. إِحْتِقَارُ الْمُسْلِمِ : meremehkan sesama muslim.

Meremehkan sesama orang iman, menghina kepada sesama orang iman termasuk jebakan-jebakan iblis yang dari padanya dia masuk merusak orang iman. Untuk itu kita harus kembali pada sabda Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam :
بِحَسْبٍ امْرِءٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ * رواه مسلم

“Cukup bagi seseorang termasuk jahat bahwa dia meremehkan saudaranya yang islam.”
Alloh berfirman :
يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسى أَنْ يَكُوْنُوْا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلاَ نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ... الاية * سورة الحجرات ١١
“Wahai orang yang beriman, janganlah suatu kaum menghina kaum yang lain barang kali mereka malah lebih baik daripada yang menghina begitu pula wanita yang satu tidak boleh menghina yang lain barang kali mereka lebih baik dari pada yang menghina.”


15. إِحْتِقَارُ الذُّنُوْبِ : meremehkan dosa

Meremehkan dosa adalah salah satu tempat masuknya syetan ke dalam diri seseorang. Syetan akan mengatakan ini kan cuma dosa kecil tidak apa-apa, ini ringan saja, akhirnya seseorang melakukan dosa kecil itu dengan mudah, sehingga menumpuk dan merusak sama sekali. Sabda Rosululloh :
إِيَّاكُمْ وَمُحْقَرَاتِ الذُّنُوْبِ فَأِنَّمَا مِثْلُ مُحْقَرَاتِ الذُّنُوْبِ كَمِثْلِ قَوْمٍ نَزَلُوْا بَطْنَ وَادٍ فَجَاءَ ذَابِعُوْدٍ وَذَابِعُوْدٍ . حَتَّى حَمَلُوْا مَا اَنْضَجُوا بِهِ خُبْزَهُمْ وَإِنَّ مُحْقَرَاتِ الذُّنُوْبِ مَتَى يُؤْخَذُ بِهَا صَاحِبُهَا تُهْلِكُهُ * رواه أحمد
“Jauhilah dosa-dosa kecil karena perumpamaan dosa kecil itu seperti kaum yang turun di dalam jurang maka datang ini dengan sepotong kayu dan ini dengan sepotong kayu sehingga mereka membawa kayu yang dengan kayu itu mereka bisa mematangkan roti mereka. Sesungguhnya dosa kecil, kapan pelakunya diambil dengan membawa dosa kecil tersebut, maka dosa kecil tersebut pasti merusaknya.”


16. أَلأَمْنُ مِنْ مَكْرِ اللهِ : merasa aman dari siksa Alloh

Ada orang yang selalu berbuat maksiat jika diingatkan dia menjawab Alloh ghofururrohim الله غفور رحيم . Seolah-olah dengan ucapan itu dia telah terbebas dari siksaan Alloh, dia tidak merasa menyesali atas perbuatannya bahkan dia merasa bangga dengan pelanggaran- pelanggarannya. Inilah type orang yang merasa aman dari siksa Alloh, dia itulah orang yang telah melakukan dosa besar. Syetan selalu menghiasi amalnya dengan bermacam-macam hiasan sehingga orang tersebut sampai mati merasa tidak akan menghadapi pengadilan yang berat.


17. الْقُنُوْطُ مِنْ رَحْمَةِ اللهِ : putus asa dari rohmat Alloh

Syetan masuk ke dalam diri manusia melalui putus asa dari rohmat Alloh. Seseorang dibayang-bayangi oleh syetan, dosamu sudah amat banyak tidak mungkin kamu bisa diampuni, lebih baik kamu lakukan apa saja di dunia toh nanti di akhirat kamu pasti masuk neraka. Dengan rayuan iblis yang begitu akhirnya banyak manusia yang putus asa dari bertaubat dan mati tetap masuk neraka, padahal Alloh berfirman :
قُلْ يَاعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلى أَنْفُسِهِمْ لاَ تَقْنَطُوْا مِنْ رَحْمَةِ اللهِ اِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا اِنَّه هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ * سورة الزمر ٥٣
“Katakanlah Muhammad, wahai hamba-hambaku yang melanggar yang memberatkan atas dirinya, jangan berputus asa kalian dari rohmat Alloh, sesungguhnya Alloh mengampuni semua dosa-dosa, sesungguhnya Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”


Kesimpulan Memperhatikan semua penjelasan di atas dapat disimpulkan :

1. Iblis dengan semua pengikut-pengikutny a yang terdiri dari syetan, jin dan syetan manusia sampai kapan pun akan berusaha agar supaya manusia tetap menjadi orang-orang yang sesat, kafir, musyrik atau masih menjadi orang iman, tetapi mu`min yang banyak melakukan dosa-dosa besar atau dosa-dosa kecil, yang akhirnya masuk neraka.

2. Sasaran utama yang diserang oleh Iblis/syetan dalam menyesatkan manusia adalah dirusak hatinya.

3. Dalam menyesatkan manusia Iblis/setan tidak akan berkata secara langsung "kafirlah kamu, syiriklah kamu", tetapi digiringnya pelan-pelan supaya seseorang itu akhirnya menjadi orang dholim, fasiq, munafik, akhirnya menjadi musyrik atau kafir yang setelah berhasil barulah Iblis merasa puas.

4. Ada 17 tempat masuknya syetan dalam menyesatkan manusia dimana 17 tempat itu harus benar-benar diwaspadai dan dicermati. Jangan sampai kita kecolongan, terperangkap dalam jaringannya atau terperosok dalam jebakannya.

5. Dengan adanya kisah-kisah bertemunya Iblis dengan pendeta Yahudi atau kisah-kisah pertemuan Iblis dengan para Nabi dapat menambah wawasan kita terhadap bagaimana usaha Iblis menyesatkan manusia, agar supaya kita tetap berhati-hati dan waspada terhadap segala tipu dayanya.


Mudah2an ini bisa sebagai bahan koreksi untuk kita semua. Dan mudah2an kita semua di jaga oleh Alloh SWT dari semua pengaruh dan godaan iblis laknat jahannam. amiiin. Wassalam...

Thursday, December 3, 2009

Alloh Selalu Memberikan Terbaik Untuk Hambanya



اللَّه Selalu Membuat Terbaik Untuk Hambanya


Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh

semoga Alloh paring manfaat & barokah..amiin. .Allah sebagai Pencipta dan Perancang kehidupan ini sungguh sudah berbuat yang terbaik untuk hamba-hamba- Nya.Apapun yang terjadi, jangan sekali-kali berpikir negatif terhadap Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.Dan Allah selalu berbuat sesuai dengan PRASANGKA Hamba-Nya.Jadi berhati-hatilah dengan PRASANGKA Anda kepada Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.Karena PRASANGKA Anda kepada Allah adalah DO'A Anda kepada-Nya.Karena Rasulullah bersabda :"Allah sesuai PRASANGKA hamba-Nya... "Berkenaan dengan hal ada cerita yang menarik buat kita semua yang bisa diambil Hikmahnya: (ingat ini cerita Bukan Dalil)Suatu hari, seorang raja yang hobi berburu bersama penasihatnya yang bijak beserta para pengawalnya pergi ke hutan untuk berburu kijang. Namun pada saat berburu, terjadi sebuah kecelakaan. Ternyata sang penasihat secara tidak sengaja menembakkan anak panahnya ke arah sang raja sehingga jari kelingking raja tersebut terputus. Sang Penasihat meminta maaf dan berkata, "Tuanku, inilah hal terbaik yang اللَّه berikan untuk Anda". Seketika itu pula sang raja muntab dan sang penasihat dipenjarakan. Sang penasihat pun berkata pada dirinya sendiri, "Inilah hal terbaik yang اللَّه berikan untuk saya".Setelah beberapa lama, sang raja berkeinginan untuk kembali pergi berburu, namun kali ini tanpa penasihatnya, hanya ditemani para pengawalnya. Tetapi sungguh malang raja ini, ketika berburu, mereka bertemu dengan segerombolan manusia kanibal. Raja dan pengikutnya ditangkap dan ditawan untuk dijadikan makanan.Satu per satu pengikut raja mati sebagai makanan manusia kanibal, raja semakin tegang karena tinggal ia sendiri yang masih selamat. Setelah saatnya tiba, ternyata sang raja dibebaskan. Karena ternyata manusia kanibal ini mempunyai kriteria untuk menjadikan manusia sebagai makanan, yakni manusia tersebut tidak boleh cacat. Betapa leganya ia karena tidak jadi mati.Ia baru sadar, bahwa benarlah yang dikatakan oleh penasihatnya bahwa yang terjadi padanya adalah yang terbaik yang اللَّه berikan untuknya. Kemudian sang raja kembali menuju kerajaan dan menceritakan kejadian yang ia alami kepada sang penasihat. Raja berkata, "Sungguh, jikakalau tidak kelingkingku terkena panahmu, maka aku sudah menjadi santapan manusia kanibal itu". Lantas sang penasihat pun berkata, "Sungguh, jikakalau tidak aku dipenjarakan olehmu dan aku ikut berburu bersamamu, maka aku sudah menjadi santapan manusia kanibal itu". Kemudian keduanya tersenyum dengan senyum mengembang.Allah berfirman:
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
[2:216] Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

Dengan adanya hal yang saya nasehatkan diatas bersangkutan dengan masa depan, kita jangan takut / kuatir, Selama Kita masih diberi Nafas , Rezeki kita masih terus mengalir.Semoga kita selalu YAKIN bahwa اللَّه selalu BERBUAT YANG TERBAIK untuk kita.

Tuesday, December 1, 2009

Mari Mengaji secara Berguru


MENGAJI SECARA BERGURU


Poro sedulur siang ini saya coba sempatkan menulis, semoga bermanfaat.Saya Mencoba mengingat tembang jawa yang dulu diwajibkan kepada anak2 SD di Jawa Tengah & Jogja (mungkin Jawa Timur juga). Baik itu Pangkur, Maskumambang, Sinom, Dhandhanggulo, Kinanthi, Pocung dll.
Ada yang mengilhami untuk saya bahas salah satu lagu Dhandanggulo diwaktu saya ngaji caberawit (tempoe doeloe masih imut2) berikut:
Jroning Qur'an nggoning rasa yekti, nanging ta pilih ingkang uningaKejaba lawan tuduhe, nora kena den awurIng satemah nora pinanggih, mundhak katalanjukan, temah sasar susurYen sira ayun waskita, sampurnane badanira puniki, sira anggegurua
Arti singkatnya adalah sbb:Dalam Al Qur'an terdapat kebenaran sejati, tetapi hanya yang terpilih yang tahu, Dan juga yang mendapatkan petunjuk, hal itu tidak bisa sembarangan Pada bagian yang tersirat jangan kebablasan, jangan sampai kesasar Apabila engkau ingin bijaksana, mencapai kesempurnaan dalam hidup, maka bergurulah.
Berikut penjelasannya:**Jroning Qur'an nggoning rasa yekti. Kebenaran sejati adanya adalah dalam kitab suci (Al Qur'an). Tentu bukan hanya sekedar membacanya atau malah hanya mendengarkan kasetnya. Tapi memahami isi dan pesan yang disampaikan dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Barangsiapa berpegang teguh dan menyandarkan hidupnya pada Quran maka niscaya tidak akan tersesat.
**Nanging ta pilih ingkang uninga, kajaba lawan tuduhe, Hanya mereka yang terpilih yang akan mendapatkan petunjuk. Bersyukurlah kita semua yang dipilih untuk menetapi hidayahNya. Innalloha yahtassu birohmatihi man yasa'.. Kalau orang sudah terpilih mendapat hidayah maka tidak akan ada yang bisa menyesatkan.
**Nora kena denawur ing satemah nora pinanggih, mundhak ketelanjukan, temah sasar susur. Quran itu tempatnya kebenaran. Namun dalam mengartikan ternyata tidak boleh sembarang. Semua harus didapat dari hasil proses mengkaji. Bukan hanya baca tafsir lewat buku maupun internet. Man qola bikitabillahi azza wajalla biro'yihi, fa asoba faqod akhto'. Artinya barang siapa mengartikan Al-Quran hanya berdasar pendapat opini/pendapat sendiri, meski benarpun tetap dihukumi salah. Jadi marilah mengaji dengan proses yang benar.
**Yen sira ayun waskitha, sampurna ing badanira, sira anggegurua. Jadi bila kita ingin mendapat kesempurnaan iman, mari mengaji kepada guru, ustadz, mubalegh yang mereka sudah mengkaji sebelumnya kepada gurunya hingga tersambung isnadnya sampai Nabi Muhammad SAW. Pesen N.Muhammad SAW: Kiat menjaga keimanan adalah dengan memperbanyak ilmu agama & sering mndengarkan nasihat (H.S.Bukhori jilid 1). Jadi mari mencari ilmu dengan mengkaji (berguru) bukan hanya baca dari buku atau dari internet, Terakhir, saya jadi ingat lagu disaat masih ngaji caberawit..Yang lupa atau belum tahu mari menyanyikan bersama, jangan lupa ajarkan juga kepada anak2 Anda. Semoga menambah motivasi dalam mengaji caberawit.
Poro sedulur, Jaler lan estriMonggo to sami sedoyo ngajiNgaji Qur'an lan Sunah nabineMaca Makna lan keterangane. .
Artinya:Saudara-saudarku, Lelaki maupun perempuanMari kita semua mengajiMengaji Qur'an dan sunah nabi (hadist)Membaca, Memaknai dan menerangkan (menuliskan keterangannya)
Semoga dari tulisan sederhana ini bisa memberi pemahaman lebih. Semoga bermanfaat..

Pesan saya: Sempatkanlah Waktu Mencari Ilmu agama, ilmu berdasarkan Al-Qur’an & Al-Hadits, mumpung masih diberi kesempatan Hidup di DUNIA

Thursday, November 26, 2009

Kehidupan







Kehidupan




Terus terang saya tidak ingat lagi, kapan terakhir saya merasa sedih. Rasanya hidup ini terasa enak terus, senang terus. Mungkin, karena rasa syukur pada Allah yang berlipat – lipat sehingga menutup memori – memori kelam itu. Sakdermo. Nrimo ing pandum.
Padahal dalilnya jelas, dalam hidup ini haruslah ada cobaan. Hidup haruslah dengan problematika. Tidak bisa tidak. Ada senang, ada sedih. Ada tawa, ada tangis. Ada sukses, ada gagal. Ada kesulitan, ada kemudahan. Ada kelahiran, ada kematian. Ada siang, ada malam. Dan lain sebagainya, sebagai suatu bentuk pasangan yang telah diciptakan Allah. Itulah garisNya.
Dalam hidup ini, juga ada mushibah, pun ada salah.
Allah berfirman;
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan sungguh kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (QS al-Baqoroh 155).

Mungkin baru sedikit penjelajahan dan petualangan hidup ini. Indonesia saja belum diputerin semua. Pulau Jawa pun banyak yang belum dikunjungi. Jangankan Pulau Jawa, wong Kota Malang aja belom saya jelajahi.
Kemudian berkelahi juga tidak pernah. Tawuran belum punya catatan. Bandel belum pernah merasakan. Maka terkadang pengin merasakan satu per satu pengalaman itu. Namun itu bukan ukuran kualitas hidup seseorang. Sebab kebijaksanaan tidak melulu datang dari hal yang mahal, pelik dan brilian lagi menantang. Bahkan yang paling sederhana pun bisa menjadi hikmah dan guru hidup yang luar biasa, kalaulah bukan yang terbaik. Sebab selama kita masih berpijak pada bumi yang sama, maka kita bisa belajar dan mendengar dari pengalaman orang lain di sekitar kita. Walau tanpa pernah mengalaminya sendiri. Sebab apa yang ada di bumi ini memang diperuntukkan bagi kita semua manusia. Tinggal pinter – pinternya kita mengambilnya.

Allah berfirman;
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُم مَّا فِي الأَرْضِ جَمِيعاً ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاء فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“ Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. “(QS al-Baqoroh: 29)
Urusan hidup itu sudah ada yang ngatur. Oleh karena itu jangan suka mengatur hidup. Isilah dengan hal – hal yang bermanfaat saja. Isilah dengan yang baik – baik saja, sebagaimana telah diatur dan diberikan yang Maha Mengatur lewat para utusan, di dalam kitab dan sunnatullahnya. Alam semesta telah banyak memberikan contoh, maka para leluhur nan bijak sering berkata, hiduplah seperti air yang mengalir. Mengasihilah seperti sang surya yang menyinari dunia. Kalau kita berbuat baik Allah senang. Kalau kita berbuat baik, kebaikanlah yang kita temui kembali.
Sehingga saya teringat akan Pak Lek yang sukses memenangkan Kontes Pertanian.Diceritakan seorang pewarta mewawancari seorang petani untuk mengetahui rahasia di balik sukses buah jagungnya yang selama bertahun-tahun selalu berhasil memenangkan kontes perlombaan hasil pertanian. “Apa rahasianya Pak? Kenapa buah jagung Bapak selalu menjadi juara?” tanya sang wartawan.Petani itu menjawab, “Tak ada rahasia. Tak ada resep khusus. Biasa – biasa saja. Sebab setiap musim tanam saya selalu membagi-bagikan bibit jagung terbaik saya pada tetangga-tetangga di sekitar perkebunan saya.” "Mengapa anda membagi-bagikan bibit jagung terbaik itu pada tetangga-tetangga anda? Bukankah mereka mengikuti kontes ini juga setiap tahunnya?" tanya sang wartawan. "Anda benar. Tapi tak tahukah anda?," jawab petani itu, "Bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga yang masak dan menebarkannya dari satu ladang ke ladang yang lain. Bila tanaman jagung tetangga saya buruk, maka serbuk sari yang ditebarkan ke ladang saya juga buruk. Ini tentu menurunkan kualitas jagung saya. Bila saya ingin mendapatkan hasil jagung yang baik, saya harus memberikan kepada tetangga saya jagung yang baik juga, sehingga mereka pun mendapatkan jagung yang baik pula." Begitulah hidup. Mereka yang ingin meraih keberhasilan harus menolong tetangganya menjadi berhasil pula. Mereka yang menginginkan hidup dengan baik harus menolong tetangganya hidup dengan baik pula. Nilai dari hidup kita diukur dari kehidupan-kehidupan yang kita sentuh di sekitar kita. Nggak jauh – jauh.Allah berfirman;
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لِّأُوْلِي الألْبَابِ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (QS Ali Imron:190)Mari terus belajar dan belajar.



Friday, November 20, 2009

Thursday, November 19, 2009